a place where you can read, hear, and watch my expression.. about me, my life and everything.. enjoy..

Kamis, 20 Oktober 2011

Korean Fever? Indonesian Fever?

Pasti semua orang udah pada tau kalau dunia saat ini sedang diserang Demam Korea. Nop, bukan jenis penyakit tapi fanatisme terhadap hal-hal berbau Korea yang istilah kerennya Hallyu Wave. Seluruh dunia, ya seluruh dunia Amerika, Asia, Eropa, Australia, hmm Afrika juga nggak ya? Berbagai kalangan khususnya anak muda banyak sekali yang mengelu-elukan artis idola mereka yang berasal dari Korea. Budaya Korea including Musik, Film, Makanan, Bahasa, Pernak-pernik, dll sedang naik daun. Artis-artis Korea terutama penyanyinya tour keliling dunia.

Indonesia adalah negara yang juga terkena dampak Hallyu Wave ini. Drama Korea dapat kita saksikan setiap hari di stasiun TV swasta, Selebritis kita secara terang-terangan mengaku terinspirasi oleh artis-artis Korea, DVD bajakan film Korea dijual dimana-mana, Artis Korea secara bergantian mulai berdatangan ke Indonesia, dll, dsb. Tidak sedikit anak muda yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar untuk membeli album artis kesayangan mereka, dan menikmati penampilan artis kesayangan mereka secara live, yang terkadang berarti mereka harus pergi keluar negeri untuk dapat mewujudkannya. Bahkan konser CN Blue yang akan digelar sekitar akhir bulan November berani memasang harga minimal Rp.638.000 dan harga tertinggi mencapai $1200. WOW. "Murah" sekali bukan?  See?

Saya? Bagaimana dengan saya? Saya juga pernah bercerita di blog ini sebelumnya bahwa saya adalah salah satu orang yang juga menikmati masuknya budaya Korea ke Indonesia, tapi ya nggak sampe fanatik gitu lah. Cukup tau saja.

Kalau mau diambil positifnya, Indonesia mungkin dapat mencontoh strategi Korea dalam mempromosikan Indonesia di mata dunia. Dengan strategi yang tepat dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia, beberapa tahun lagi Indonesia, khususnya dibidang Pariwisata pasti akan jauh lebih maju, begitu pula di aspek-aspek lainnya. Siapa tau Korean fever yang sekarang terjadi berubah menjadi Indonesian fever? Ya siapa tau?

Mau kan Indonesia lebih maju? Saya mau! Gimana caranya? Suatu argumen yang klasik ketika saya mengatakan semuanya harus diawali dengan memperbaiki diri. Tapi itulah kenyataanya. Gimana Indonesia mau maju kalau kitanya sendiri nggak mau maju? *hmm.

What do you think?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar