Is it a sign?

Do you believe in sign? Hmm. I don't know, but I think I see the sign this morning. I mean the sign for me to do something. I meet two people this morning and they talk about the same thing with me, just call it "it thing". And I read a morning newspaper and there's two articles talk about "it thing". I also bought a new magazine, and indise, again, I found "it thing" there. Yeah., maybe it's a sign to start to do "it thing" and finished it as soon as possible.

Btw, the rain fall down. I love morning rain. :D

Talk To Me In Korean

Lately, I was planning to join some courses, because I have so many spare time which needs to be filled with useful activities. My plan was joining  music or language courses. But, when I tried to collect some information about that, I found that I need much money to join all those things. 

Luckily, I found a cool website where we can learn korean language, free of charge of course. The website is www.talktomeinkorean.com.What we need is just download their lessons in MP3 and PDF format. This is an interesting way to learn korean, because in MP3 format, the teacher was giving the lesson in a fun way and easily to understand. If we have any question, we can ask them in the website and they'll answer it.

Yeah, thanks to internet. We can find and learn anything there.

Hmm. For the music things, I think I should continue to learn it by my self. Hehe.

See you.

Happy Wedding

HAPPY WEDDING MAS IBAS dan MBAK ALIYA

Semoga Sakinah Mawadah Warahmah

Surabaya, 24 November 2011

Esti

Morning Me-Time

Galau is the worst feeling in the world. After having a turmoil in my mind last night, I try to start this morning, this new day, as a new me. We should upgrade our self to be better everyday, right?

Once I opened my eyes this morning, I went to bathroom to take wudhu and doing sholat subuh (morning prayer). Communicating with Allah is the best way to overcome any problems. Because Allah is always be with you, anytime, anywhere.

After pray, I put my sport shoes and earphone on, play music on my iPod and going around my neighborhood by bike. It has been a long time that I didn't do my me-time. And it works. After cycling around for an hour, I stop in chicken porridge station, and take it a bowl. I went home and take a shower and prepare to do a dhuha prayer.

Seems like it just a little simple things to do. But it works well on me, give me more spirit to get through the day.

I just can't wait to do these activities as my morning ritual and do more productive things everyday.

I hope I can do it.

Say no to galau.

See you. ^^

Today

For some people, today is their big day. The day that change their life, the day that they've been waiting for. Some people thing today is a bad day. Day full of misfortune. Another think this is just a usual day. The day when they living their life, doing their activities. Nothing special.

How about me?
Today, many things came to my mind. Feelings of regrets and guilt are haunting me. This is a hard phase for an introvert person like me. I 've put too much pressure in my mind and now it confuse my own feeling. I feel lost.

I know that I can handle it, but not now.

I just need time to heal.

Belajar Menulis Puisi

Dunia sastra begitu berkesan saat saya masih duduk di bangku SMA. Guru Bahasa Indonesia saya adalah orang yang tegas. Pada pertemuan pertama, beliau langsung menerapkan beberapa peraturan yang harus di patuhi saat mengikuti pelajaran beliau, antara lain buku yang sampulnya harus seragam, dimana identitas harus diletakkan di buku, bila buku habis tidak boleh diganti tapi harus dilanjutkan dengan menggabungkan buku baru dengan buku yang lama (hal ini membuat buku bahasa Indonesia saya menjadi buku tulis yang paling tebal diantara buku-buku yang lain). Mereview dan berdiskusi tentang pelajaran menjadi lebih mudah karena seluruh materi terangkum dalam sebuah buku yang tebal dan kita tulis sendiri, juga dibentuk sebuah kelompok diskusi yang tetap yang rutin berdiskusi saat pelajaran.

Di SMA, saya juga mengenal musikalisasi puisi, yaitu bentuk apresiasi terhadap sebuah puisi dalam bentuk lagu. Musikalisasi puisi yang pertama kali saya buat bersama teman-teman saya untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia berjudul Dengan Puisi Aku, sebuah karya sastrawan Indonesia Taufik Ismail pada tahun 1965. Nantinya setiap kelas akan mengirimkan perwakilannya untuk tampil dalam Pasir (Pentas Seni Akhir Semester) yang dapat disaksikan oleh seisi sekolah. Dan ternyata teman-teman SMA saya ternyata banyak juga yang memiliki bakat seni lho.

Belakangan ini agak kangen dengan hal-hal seperti itu. Sudah lama tidak belajar menulis lagu, puisi dan pantun. Jadi, hari ini saya mencoba menulis sebuah puisi. Saya tidak tau puisi ini aneh, bagus, atau apalah. So, kalau kebetulan membaca postingan ini tolong kasih komentar ya. :D

Seperti Aku

Paginya indah seperti pagi-pagiku

Mengisi perut dengan makanan seadanya

yang ditemuinya di sepanjang jalan itu

Pagikupun indah

Mengisi perut dengan makanan seadanya

yang tersedia di meja makan

Malamnya dingin seperti malam-malamku

Tidur beralaskan kardus dibawah taburan bintang

ditemani angin yang bertiup kencang

Malamkupun dingin

Tidur beralaskan kasur empuk berbataskan dinding

ditemani AC sepanjang malam

Syukurnya berlimpah seperti syukur-syukurku

Dia menjaga sholatnya yang lima waktu

Sesaat setelah adzan berkumandang

Syukurkupun berlimpah

Aku menjaga segala yang telah Tuhan beri

Kunikmati dan bersenang-senang

Bukankah dia sama seperti aku?

Paginya indah

Malamnya dingin

Syukurnya berlimpah

Surabaya, 10 November 2011

Membingungkan? I'll explain a little bit about that.

Puisi ini bercerita tentang kehidupan 2 manusia yang saya sebut dengan dia dan aku. Dia adalah seseorang yang menghabiskan hidupnya di jalanan dan harus berjuang keras untuk bertahan hidup. Aku adalah seseorang yang hidup berkecukupan dengan segala fasilitasnya. Melalui puisi ini, saya ingin mengajak pembaca untuk menyadari bahwa kehidupan harus selalu di syukuri. Terkadang kita mengeluh dengan keadaan yang tidak sesuai dengan harapan kita, padahal banyak nikmat yang ternyata tidak kita sadari, Diluar sana masih ada orang yang keadaannya mungkin lebih buruk dari keadaan kita namun tetap bersyukur. 

Semoga kita selalu menjadi orang yang bersyukur. Aamiin.

Look What I Found

Alhamdulillah. I found this last night in the refigerator. Yumm..

RIP Shaun the Sheep

Sempet nggak ngerti kenapa RIP Shaun The Sheep jadi TT di Twitter kemarin, dan tentu saja hal ini berhubungan sama Idul Adha 1423 H kemarin. *kenapa sempet nggak kepikiran ya?

Tentunya, sehubungan dengan Hari Raya Idul Adha kemarin, saya sebagai umat muslim ikut merayakannya. Pagi-pagi setelah sholat subuh, saya dan keluarga besar "Jambi" bersiap untuk melaksanakan sholat Ied. Sayang kali ini masih belum bisa ber Idul Adha bersama Ibu, Bapak dan Adik2 tercinta. Suasana sholat Ied kemarin agak berbeda sebab diiringi gerimis kecil sejak dimulai hingga ceramah selesai. Seperti biasa, isi ceramah yang disampaikan adalah seputar kisah Nabi Ibrahim AS, sebuah kisah yang di re-call tiap tahun dan selalu dapat diambil pelajaran mengenai pengorbanan dan keikhlasan. Semoga kita bisa meneladani beliau ya.

Setelah sholat Ied, kami kembali ke rumah. Berhubung kita di sunahkan untuk tidak makan sebelum Sholat Idul Adha, alhasil perut keroncongan dan nggak sabar pingin menyantap hidangan spesial Idul Adha. Beneran deh, hidangannya spesial banget kali ini, 2 loyang Pizza dan Lepet. It's when traditional food meets modern food. Cool Right? :D

Happy Idul Adha, all.. ^^