Yayaya, memang susah ya jadi pemerintah. Sudah susah-susah dan pusing memikirkan masa depan bangsa, selalu saja ada kritik yang melayang tiap ada kebijakan yang dikeluarkan. Karnanya itu dibutuhkan sosok pemimpin yang berkualitas, bermoralitas dan berdedikasi. Masing-masing orang memang punya gaya kepemimpinan masing-masing. Tapi menurut saya, yang paling penting adalah bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya atau kalau bicara tentang pemerintah ya bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi rakyatnya.
Dari pengalaman berkecimpung dalam beberapa organisasi kampus, yang saya perhatikan adalah masing-masing pemimpin memiliki gaya yang berbeda-beda. Contohnya mantan ketua BEM saya. Kalau anda mendengar kata Ketua BEM apa yang anda pikirkan? Sosok yang kaku, disiplin, gemar demo? Sosok yang ini cukup unik. Bahkan orang yang baru mengenalnya selalu kaget ketika mendengar bahwa dia adalah seorang mantan ketua BEM. Sosoknya selalu mengeluarkan lelucon-lelucon yang
Sebagai calon-calon pemimpin masa depan, nggak ada salahnya kan kita bahas sedikit tentang gaya-gaya kepemimpinan. Menurut Imron Fauzi dalam blognya, terdapat 2 model kepemimpinan, yaitu kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional.
Kepemimpinan transaksional adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan serta ditetapkan dengan jelas peran dan tugas-tugasnya. Menurut Masi and Robert (2000), kepemimpinan transaksional digambarkan sebagai mempertukarkan sesuatu yang berharga bagi yang lain antara pemimpin dan bawahannya. Contohnya dengan pemberian reward untuk mencapai kinerja yang diharapkan.
Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang mampu memperhatikan keprihatinan dan kebutuhan pengembangan diri pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra untuk mencapai tujuan kelompok. *nah mungkin mantan Ketua BEM saya termasuk yang seperti ini.
Berdasarkan buku Leadership: Theory, Application, & Skill Development karya Robert N. Lussier,Christopher F. Achua, terdapat 4 unsur yang mendasari kepemimpinan tranformasional yaitu:
1) Kharisma (Charisma), seseorang pemimpin tranformasional mendapatkan kharismanya dari pandangan pengikut, pemimpin yang berkarisma akan mempunyai banyak pengaruh dan dapat menggerakkan karyawannya.
4) Perhatian Individual (Individualized Considiration), seorang pemimpin harus mampu untuk memperlakukan karyawan yang menyukai tantangan.
Segitu dulu aja ya belajarnya, kapan2 disambung lagi. So, are you ready to be the next leader?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar