Di SMA, saya juga mengenal musikalisasi puisi, yaitu bentuk apresiasi terhadap sebuah puisi dalam bentuk lagu. Musikalisasi puisi yang pertama kali saya buat bersama teman-teman saya untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia berjudul Dengan Puisi Aku, sebuah karya sastrawan Indonesia Taufik Ismail pada tahun 1965. Nantinya setiap kelas akan mengirimkan perwakilannya untuk tampil dalam Pasir (Pentas Seni Akhir Semester) yang dapat disaksikan oleh seisi sekolah. Dan ternyata teman-teman SMA saya ternyata banyak juga yang memiliki bakat seni lho.
Belakangan ini agak kangen dengan hal-hal seperti itu. Sudah lama tidak belajar menulis lagu, puisi dan pantun. Jadi, hari ini saya mencoba menulis sebuah puisi. Saya tidak tau puisi ini aneh, bagus, atau apalah. So, kalau kebetulan membaca postingan ini tolong kasih komentar ya. :D
Seperti Aku
Paginya indah seperti pagi-pagiku
Mengisi perut dengan makanan
seadanya
yang ditemuinya di sepanjang jalan
itu
Pagikupun indah
Mengisi perut dengan makanan
seadanya
yang tersedia di meja makan
Malamnya dingin seperti
malam-malamku
Tidur beralaskan kardus dibawah
taburan bintang
ditemani angin yang bertiup kencang
Malamkupun dingin
Tidur beralaskan kasur empuk
berbataskan dinding
ditemani AC sepanjang malam
Syukurnya berlimpah seperti
syukur-syukurku
Dia menjaga sholatnya yang lima waktu
Sesaat setelah adzan berkumandang
Syukurkupun berlimpah
Aku menjaga segala yang telah Tuhan beri
Kunikmati dan bersenang-senang
Bukankah dia sama seperti aku?
Paginya indah
Malamnya dingin
Syukurnya berlimpah
Surabaya, 10 November 2011
Membingungkan? I'll explain a little bit about that.
Puisi
ini bercerita tentang kehidupan 2 manusia yang saya sebut dengan dia dan aku.
Dia adalah seseorang yang menghabiskan hidupnya di jalanan dan harus berjuang
keras untuk bertahan hidup. Aku adalah seseorang yang hidup berkecukupan dengan
segala fasilitasnya. Melalui puisi ini, saya ingin mengajak pembaca untuk menyadari bahwa
kehidupan harus selalu di syukuri. Terkadang kita mengeluh dengan keadaan yang
tidak sesuai dengan harapan kita, padahal banyak nikmat yang ternyata tidak kita sadari, Diluar sana masih ada orang
yang keadaannya mungkin lebih buruk dari keadaan kita namun tetap bersyukur.
Semoga kita selalu menjadi orang yang bersyukur. Aamiin.
kunjungan balik mba esti :)...
BalasHapuswah selain nyanyi ternyata mba juga brbakat nulis puisi...tapi emang bakat seni suara itu biasanya ga jauh2 dari bakat nulis lagu atau puisi hehehe
Iya mba bener banget kita harus bersyukur dgn apa yg kita punya skrg krn kl melihat ke bawah akan banyak sekali org yg jauh lbh ga beruntung dr kita hehe
@Agista. Welcome, gista. Lagi belajar niy, gis. Pingin bisa nulis puisi. Thanks lo udah mampir. :D
BalasHapus