Jawabannya satu: TIDAK
Kenapa nggak? Kan merekapun mengucapkan Selamat Idul Fitri buat kita.
Menurut kajian yang kemaren baru aku ikutin, Ibu Hj.Irene Handono (mantan Suster, seorang mualaf yang saat ini aktif berda'wah) berkata kalau sebenernya ruang lingkup Idul Fitri dan Perayaan Natal itu berbeda. Idul Fitri mencakup hubungan kita dengan sesama manusia (Hablumminannas) sedangkan Natal berhubungan dengan Aqidah.
Mengucapkan Selamat Idul Fitri merupakan ucapan Selamat atas keberhasilan kita menjalankan puasa selama bulan Ramadhan. Sedangkan Natal dipercayai sebagai hari lahirnya Jesus (tuhan mereka). So, mengucapkan Selamat Natal sama dengan mengakui dan memberi selamat atas lahirnya Tuhan mereka. See?
Bahkan merekapun sangat menjaga aqidah mereka dengan tidak mengucapkan Selamat Idul Adha atau Selamat Maulid Nabi kepada kita. Kenapa kita harus mengingkari aqidah kita dengan mengucapkan Selamat Natal?
So, gimana dong? Kan jadi nggak enak kalo nggak ngebales ucapan mereka.
So, gimana dong? Kan jadi nggak enak kalo nggak ngebales ucapan mereka.
Sangat dianjurkan buat menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, siapapun itu. Tapi jangan sampai kita menggadaikan aqidah kita. Carilah momen lain untuk berbuat baik kepada mereka, misalnya berilah ucapan selamat ketika mereka mencapai sebuah prestasi, dll.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar