a place where you can read, hear, and watch my expression.. about me, my life and everything.. enjoy..

Minggu, 25 September 2011

Ketika Profesor Kecil

Minggu lalu, selama 2 hari saya ikut pelatihan Bunda PAUD yang di gagas oleh Dinas Pendidikan Surabaya. Untung saja sudah tidak ada beban kuliah, jadi saya bisa mengikuti 3 dari 4 materi yang diberikan. :)

Materi yang sangat menarik adalah materi tentang Bermain. Disini saya jadi sangat menyadari bahwa bermain benar-benar memiliki peranan yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Terkadang secara tidak sadar, orang tua sangat membatasi anaknya untuk bermain. Contohnya ketika anak mencorat-coret tembok, tentunya orang tua akan marah. Tapi alih-alih memberikan media alternatif seperti kertas, biasanya kata-kata yang keluar dari mulut orang tua adalah "Jangan Corat-coret". Padahal penggunaan kata yang bersifat ancaman seperti "Jangan" haruslah dihindari oleh orang tua. Karena anak memiliki kecenderungan untuk mendengarkan kata diakhir kalimat, jadi jika anda berkata "Jangan Berlari" anak cenderung akan mendengar kata Berlari dan akan terus berlari. Akan lebih baik bila yang di gunakan adalah kalimat "Ayo Berjalan". Praktiknya mungkin akan sulit, tapi sebaiknya orang tua membiasakan diri.



Ada satu cerita yang cukup menarik. Suatu ketika, seorang profesor ditanya bagaimana beliau bisa menjadi orang yang pintar. dan profesor menjawab "Ini karena Ibu saya tidak pernah melarang saya bermain saat kecil". what?
Saat itu ketika profesor masih berusia 4 tahun, ia merasa haus dan berkata kepada ibunya yang sedang sibuk "Mom, I want to drink milk" *hihi.. sok inggris Kebanyakan dari orang tua biasanya akan menyuruh anaknya menunggu hingga pekerjaan yang dilakukannya selesai lalu membuatkan atau mengambilkan anaknya susu. Tapi ibu profesor menjawab "If you want to drink you can take it in the refigerator". "ok, Mom" *halah udahan ya inggris2annya. ^^ Nah, ketika profesor kecil mengambil susu dan mencoba menuangkan susu itu ke dalam gelas, ia tidak sengaja menumpahkannya. Kebanyakan orang tua biasanya akan marah dan segera membereskan tumpahan tersebut. dan ternyata ibunya hanya berkata "kamu boleh bermain dengan tumpahan susu itu, tapi nanti kamu harus membersihkannya". Loh? bukannya dimarahi malah disuruh bermain?

Dari hal-hal kecil seperti itu ternyata berdampak besar terhadap kecerdasan anak. Otak anak akan dirangsang untuk berfikir secara mandiri. Mungkin awalnya ia bingung bagaimana membersihkannya, dan mungkin ia akan mulai mengambil kertas untuk membersihkan, dan ternyata kertas tidak dapat menyerap susu tadi dengan cepat, lalu mengambil tisu, namun ternyata tisu mudah sobek bila menyerap air terlalu banyak, lalu mengambil kain dan sebagainya hingga berhasil membersihkannya. Nah, bisa dilihat kan kalau sebenarnya bermain dapat mengasah kecerdasan anak?


So, biarkanlah anak mengembangkan kreativitas dan kecerdasannya dengan bermain, namun orang tua juga harus tetap memberikan arahan2 yang sesuai kepada anak tanpa membatasi kreativitas mereka. :)